Sabtu, 06 Agustus 2016

motivator yang pernah saya temui (part 1)

Hai semuaaaaa~ ^_^ gua harap kalian yang membaca ini dalam keadaan sehat wal afiat yahhh…~ ^_^

Hari ini tanggal 6 Agustus gua pergi ke sekolah karena di undang (sebenernya ga diundang, diajak sama temen wkakaka) ke suatu kegitan MPK. Ada beberapa alumni yang datang juga karena diundang. Ada kang Syukron, kang Umar, Teh Vini, Teh Amel, dan Bagas
.
Sebelum gua bertemu mereka. Gua ketemu sama pak zidiq, guru fisika gua. Kita sempet ngobrol bentar dan obrolan yang gua inget
PZ (Pak Zidiq) G (Gua)

PZ: “sekarang ini banyak dokter lulusan S1 tapi mereka ga bisa kerja di rumah sakit karena banyak yang mendaftar, persaingan masuk ke rumah sakit ketat banget.”
G: “Iya sih pak, tapi kan mereka bisa buka praktek atau ga klinik, kerja sama dengan dokter yang lain"
PZ: “iyak betul. Akhirnya banyak praktek dan klinik dimana mana kan? Bapak punya temen dia jg dokter S1, dia daftar di berbagai rumah sakit, ditolak, akhirnya dia buka praktek, tp sepi, akhirnya dia ngaggur.”
G: “Hah!? Dia nganggur!? Lho kok bisa? Dia lulusan mna pak?
PZ: “UGM, dia pas kuliah lebih banyak main2, pas udah lulus, ga diterima di rs manapun, dia buka praktek, tp ga ada pasiennya.”
G: “Wahh bisa gitu yah.. padahal kampusnya waaaw”
PZ: “Makanya kalo kuliah kedokteran itu cari ilmu. Kamu harus expert di bidangnya. Kamu mau lanjut S2 kan spesialis?
G: “Iya pak insya Allah.”
PZ: “kamu mau ambil spesialis apa?”
G: “Insya Allah Patologi….
PZ: “Mending spesialis kulit dan kelamin. Sp. KK
G: “Kenapa pak?”
PZ: “Industri kosmetik sangat2 berkembang, orang mana yg gamau kulitnya bersih. Indonesia jg butuh spesialis kulit kelamin.
G: “Iya sih pak, tp entah kenapa kalo spesialis kulit kelamin ky gitu2 dokternya banyak nya cewek.
PZ: “Ga juga, banyak jg laki2.”
G: “Ohh… gitu ya pak, makasih ya pak sarannya.”

Gua cabut, pak zidiq balik trs ketemu mereka.

Nah setelah kegiatannya selesai. Gua, bagas dan Kang Syukron ngebakso.... kongkow kongkow biar kekinian wekwekwek :p. Kang Syukron ini dia itu salah satu mahasiswa IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten jurusan ilmu hadits. Nah selain ngebakso buat kongkow2, kita juga ngobrol, masalah perkuliahan dan makna kesuksesan. Awalnya obrolan ini dimulai dari kang Syukron.

KS (Kang Syukron) G (Gua)

KS: “Han, lo kuliah dimana jadinya?”
G: “di Malahayati kang”
KS: “jurusan?”
G: “Pendidikan dokter kang.”
KS: “ohh…. Berapa uang kuliahnya?”
G: “jangan kaget ya kang, reaksinya biasa aja geh, kita anak2 FK kalo ditanyain biaya itu agak gimanaaa gitu, apalagi yang dpt nya pts.”
KS: “Sih slow aja, sy juga tau kok.”
G: “per semesternya kena….. *nominal tidak bisa gua sebutin* juta kang. Tp itu udah termasuk biaya praktikum.”
KS: “Masih kecil ah segitu mah.”
G: “Deh..? iyah tah kang..?
KS: “Iya, sy waktu itu ke…. *menyebutkan ptn yg ada di jkt* itu bisa nyampe 20 juta lebih.”
G: “Wahhhh…. Malah sy yg kaget kanggg”

Disini mulai puncaknya

G: “Kang, kenapa ya waktu sy sekolah dulu…..
KS: “Songong ya lu sekarang udah jadi mahasiswa hahhaha”
G: “Yoiii…. Hhahaha….. kenapa ya kang, orang2 yang waktu sekolahnya…. sering ikut lomba, pernah menang… katakanlah dia berprestasi, dia membawa nama sekolah di tingkat provinsi tp dia blm dapet perguruan tinggi baik negeri maupun swasta? Akang tau kan?”
KS: “Ya ih… sy kadang kasian ngeliat mereka2… malah anak2 yg biasa aja bisa masuk
G: “Iya kang, udah kaya semacam kutukan di sekolah itu, temen2 akang yang seangkatan akang kan sering ikut lomba, sering menang, bisa dibilang berprestasi lah, tp mereka baru bisa kuliah tahun berikutnya, kok bisa gitu ya?”
KS: “Tapi sy punya positive thinking, ketika mereka dulu mengikuti lomba, mereka berusaha terus menerus, bekerja keras, sampe menang, dan ketika tahun ini dia blm dpt kuliah, Allah itu pengen mereka itu terus berusaha, terus bekerja keras, sehingga mereka mereka itu tidak pernah berhenti berusaha, dan tidak pernah berhenti bekerja keras sampe mereka sukses.”
G: “iya kali ya.”
KS: “Kamu juga jurusan kedokteran, kamu tau kan ada dokter yang mengabdi ke papua sana?”
G: “Iya kang, pernah denger ceritanya.”
KS: “Nih ya Han, sy kasih tau. Banyak orang-orang diantara kita mereka kuliah tujuan awalnya KERJA DAPAT DUIT. Skrg kalo mau cari duit, gampang! Bisnis online modal nya seberapa sih? Paling kuota internet trs upload foto barang yg mau dijual, laku. Kalo bisnis online ga perlu sekolah tinggi2 yg penting barangnya jelas, kamu kasih harga yang masuk akal, pelayanan cepat,  Untuk permulaan perbulan aja bisa dpt pendapatan 3-5 jt, lama kelamaan toko online nya jd rame yang beli. Entah dari  bukalap*k, tokoped*a, banyak macem2 situs yang menjual barang2 dari berbagai pedagang online.
KS: “Sekarang yg kuliah, dia lulus S1 dia kerja gajinya 3-5 jt-an. Apakah dia bisa dibilang sukses? Ngerti kan maksudnya?
G: “ohhh… paham2. Maksudnya gini, lulusan S1 sama yang ga kuliah sama2 memiliki pendapatan yang sama. Tapi jenjang pendidikan mereka berbeda. Yang S1 uangnya habis berjuta2 untuk bisa dpt gelar S1. Tapi yang tidak sarjana hanya modal kuota internet dan kejujuran bisa melebihi pendapatan S1.
KS: “nah itu…
G: “Jadi maksud sukses itu apa sih kang? What is success? What do you mean success?
KS: “Gini, ketika saya mengajukan pertanyaan yang sama spt kamu, ke orang2 yang lebih tua, yang sudah merasakan asam garam dunia, kebanyakan dari mereka menjawab orang yang sukses itu bukan berarti orang-orang yang memiliki pendapatan tinggi, bukan yang memiliki jabatan penting/tinggi. Tapi orang2 yang sukses itu orang2 yang bermanfaat bagi orang lain. Katakanlah ada seorang dokter dia direktur rumah sakit tp apakah dia sukses walaupun dia memiliki jabatan dan pendapatannya tinggi? Blm tentu. Dokter tsb bisa saja hanya sekedar mencari duit semata. Dokter yang mengabdi di papua justru yang lebih sukses. karena dia menggunakan ilmu kedokterannya untuk mengupayakan kesehatan masyarakat sana, dan akhirnya dia dibayar tinggi oleh pemerintah. Jadi intinya itu gini han, kalo kamu kuliah apalagi kedokteran, kuliah lah mencari ilmu, kamu harus expert di kedokteran. Jangan mengejar nilai semata. Kalo kamu udah dapet ilmunya, nilai, ipk itu akan ngikutin dan kamu akan tau bagaimana cara menggunakan ilmu yang kamu peroleh selama bertahun tahun mencari ilmu.”
G: “Ohhh!! I got it kang! Paham2
KS: “Ketika kamu sudah lulus, sudah dilantik menjadi dokter, apakah kamu akan benar-benar menjadi dokter?
G: “Maksudnya?

KS: “Maksudnya gini lho, jurusan sebagus apapun, universitas sebagus apapun, ketika kita sudah lulus dan sudah mendapatkan gelar apakah kita sukses? belum tentu. Apakah akan terjamin kesuksesan walaupun jurusanya bagus dan universitasnya bagus..? tidak ada yang bisa menjamin.”

Karena udah sore banget, ya kita ber3 balik deh..
Tapi pas gua udah dirumah dan merenung dari obrolan mereka, obrolan pak zidiq dan kang syukron. Gua membuat kesimpulan. Yaitu kuliah itu cari ilmu dan menjadi expert (ahli dibidangnya), sukses bukan berarti orang yang memiliki jabatan tinggi dan atau pendapatan tinggi, tapi orang sukses adalah orang yang bermanafaat bagi orang lain. Jurusan ataupun universitas tidak pernah menjamin kesuksesan seseorang ketika setelah lulus nanti.

Terima kasih buat pak zidiq atas nasihat sarannya dan kang syukron jg udah mau kongkow2 dan ngobrol2 bareng wkawkawka….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar